Showing posts with label fokus. Show all posts
Showing posts with label fokus. Show all posts

Sunday, August 25, 2019

Analogi Sederhana Pembelajaran:

Cangkir dan Teko Vs Murid dan Guru:

Ketika Teko ingin mengisi sebuah cangkir maka harus:

1. Cangkir harus dalam keadaan terbuka, sehingga air bisa masuk.
1a. Ilmu tidak akan masuk pada murid yang menutup diri dan tidak mau membuka diri pada berbagai macam ilmu, nasehat dan pengetahuan pengetahuan baru lainnya.

2. Cangkir dalam keadaan kosong agar bisa terisi.
2a. Agar ilmu bisa masuk kepada seorang murid, maka murid tidak boleh merasa sudah pintar dan sudah full pengetahuannya. Ilmu tdk akan masuk pada murid yg sudah merasa tahu segalanya.

3. Cangkir harus dalam posisi lebih rendah dari Teko, sehingga air bisa mengalir dengan baik.
3a. Ilmu tidak akan masuk pada murid yg menganggap dirinya lebih tinggi, merasa lebih tahu dan menyombongkan diri.

Ingatlah berbagi ilmu, pengetahuan dan pengalaman seperti berbagi file, file yang ada di hp kita tidak akan pernah habis walau kita bagi pada  sejuta hp orang lain yang berbeda. Jangan segan untuk berbagi ilmu dan kebaikan dengan orang lain.

Dalam sebuah hadist atau maqolah disebutkan: fasilitator dari kebaikan akan mendapatkan pahala yg sama dengan yang melakukan kebaikan tersebut, begitu juga sebaliknya.

Manfaatkan sebaik mungkin kondisi dan posisi kita saat ini. Jangan sampai salah didalam melakukan investasi, apalagi sampai melakukan investasi dosa (menginspirasi atau mengajak orang lain berbuat tidak baik), karena itu akan berpengaruh terhadap masa depan kita dan orang lain.

Friday, January 27, 2017

Fokus kualitas diri

Seorang ayah meminta anaknya untuk sholat dan beribadah di masjid setiap waktu. Sang anakpun mengikuti keinginan sang ayah tersebut, namun beberapa hari kemudian sang anak tidak mau pergi dan beribadah ke masjid lagi.

Anak: ayah, aku mau berhenti pergi dan beribadah ke masjid.

Ayah: kenapa tidak mau pergi dan ibadah ke masjid lagi?

Anak: karena di masjid aku menemukan banyak orang yg sepertinya alim, tapi sebenarnya tidak. Di masjid ada orang sibuk dengan HP nya, ada yang mengobrol dan membicarakan kejelekan orang lain dll lah yah.

Sang ayahpun diam sejenak dan berpikir.

Ayah: okelah kalau begitu anakku, kamu boleh tidak pergi dan beribadah ke masjid lagi tapi dengan satu syarat.

Anak: siap ayah, apa itu syaratnya?

Ayah: ambilah satu gelas air penuh dan bawalah untuk mengelilingi masjid itu.

Sang anakpun bergegas mengambil satu gelas air penuh dan membawanya keliling masjid dengan sangat hati-hati.

Anak: ayah, aku sudah membawa segelas air ini keliling masjid dan tidak ada air sedikit pun yg tumpah dari gelas ini.

Ayah: wah hebat kamu.

Anak: ya dong yah, anak siapa dulu hehe

Ayah: sekarang ayah mau tanya. Apakah tadi kamu lihat ada orang yg main HP di masjid itu?

Anak: tidak tahu yah, soalnya pandanganku hanya tertuju pada gelas ini.

Ayah: apakah tadi kamu mendengar orang ngobrol dan membicarakan orang lain.

Anak: tidak tahu yah, karena aku sibuk fokus mengawasi gelas ini.

Sang ayah pun lalu tersenyum dan berkata begitulah hidup anakku, jika kamu fokus pada tujuan hidupmu/ pekerjaanmu, maka kamu tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain. jangan sampai sibukmu menilai kualitas orang lain membuat mu lupa akan kualitas hidup mu sendiri.

Merupakan tantangan tersendiri untuk menjadi seperti ikan di laut, ia tak pernah asin walau tinggal di dalam air yang asin.

Semoga bermanfaat untuk kualitas hidup yg lebih baik dan bermakna.