Monday, May 30, 2016

TIPS MENGETAHUI HALAMAN JUZ DARI AL-QURAN

🍃Tips yang menarik utk mengetahui halaman juz dari Al Quran (Hanya untuk Al-Quran yang standard saja). Mari kita lihat bersama...

🍃Contoh 1
Jika anda ingin mengetahui Juz 5 di halaman berapa, maka caranya: 5-1 = 4. Angka 4 x 2 = 8. Letakkan angka 2 setelah jawaban. Jadi, juz 5 pada halaman 82
Sekarang lihat pada al Qur'an dan anda akan lihat Juz 5 dimulai pada
halaman 82. Menarik bukan?

🍃Contoh2
Jika anda ingin mengetahui Juz 10 di halaman ke berapa: 10-1 = 9, kemudian 9 dikalikan 2 jadi 9 x 2 = 18. Letakkan angka 2 setelah jawaban. Jadi, juz 10 pada halaman 182

🍃Contoh 3
Jika anda ingin mengetahui Juz 17 di halaman ke berapa: 17-1=16, 16 x 2 = 32 Letakkan angka 2 setelah jawaban. Jadi, juz 17 adalah pada halaman 322

🍃Contoh 4
Jika anda ingin mengetahui Juz 25 di halaman ke berapa: 25-1= 24, kemudian 24 x 2 = 48 Letakkan angka 2 setelah jawaban. Jadi, juz 25 adalah pada halaman 482

🍃Subhanallah, memang menakjubkan. Ajarkan pada keluarga saudara anak-anak dan cucu2 kita agar mereka semakin cinta dan mudah belajar Al-Quran.

Semoga Bermanfaat.

Friday, May 27, 2016

Inspirasi: Saling Menolong

Seorang wartawan bertanya pada petani sukses; "apa formula rahasianya bapak bisa memenangkan kontes jagung sampai berkali-kali?".

Si petani menjawab; "tak ada formula rahasia, aku hanya membagikan benih-benih jagung terbaikku kepada petani tetangga-tetanggaku”.

“Lho, benih  jagung terbaiknya diberikan ke tetangga? Dengan itu bapak bisa selalu menang? Aneh!”, tanya si wartawan.

“Itu dia kuncinya”, kata si petani seraya tersenyum. Kemudian si petani meneruskan penjelasannya “pernah dengar kan, tentang tanaman yang punya serbuk sari?

Iya aku tau itu, celoteh si wartawan. Tapi apa hubungannya?

Begitu wan,,,! Angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak, lalu menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Coba bayangkan jika tanaman jagung tetangga buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya-pun juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagungnya. Sebaliknya jika tanaman jagung tetangga baik, maka serbuk sari yang dibawa angin dari ladang jagung mereka akan baik pula, disinilah bila kita ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, kita harus menolong tetangga kita untuk mendapatkan jagung yang baik pula.

OoooooO gitu ya? (Kata Wan)
Yaiyalah.. (jawab si petani)
--------------
“Begitu pula dengan hidup kita. Jika kita ingin meraih keberhasilan, maka kita harus menolong orang sekitar menjadi berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan baik harus menolong orang disekitarnya untuk hidup dengan baik pula“.

IKHLAS ITU

🔸Ikhlas itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.

🔸 Ikhlas itu… Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.

🔸 Ikhlas itu… Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.

🔸 Ikhlas itu… Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.

🔸 Ikhlas itu… Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.

🔸 Ikhlas itu… ketika kau lebih mempertanyakan apa amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu.

🔸 Ikhlas itu.. ketika ketersinggungan pribadi tak membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan.

🔸 Ikhlas itu… ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.

🔸 Ikhlas itu… ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika ketinggalan mendorongmu mempercepat kecepatan.

🔸 Ikhlas itu… ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.

🔸 Ikhlas itu… ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan
jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.

🔸 Ikhlas itu…. Gampang diucapkan, sulit diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan….

🔸 Ikhlas itu... Seperti surat Al Ikhlas.. Tak ada kata ikhlas di dalamnya...

MANUSIA DITENTUKAN DENGAN SIAPA DIA DUDUK ATAU BERTEMAN

Siapa saja yg sering duduk bersama 8 orang kelompok manusia, Allah Ta'alaa akan memberinya 8 perkara:

1. ﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻷﻏﻨﻴﺎﺀ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺐ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻟﺮﻏﺒﺔ ﻓﻴﻬﺎ ....
1. Barangsiapa yg duduk bersama orang² kaya, Allah akan menambahkan cinta kepada dunia & semangat untuk mendapatkan dunia....

2. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﻔﻘﺮﺍﺀ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺸﻜﺮ ﻭﺍﻟﺮﺿﺎ ﺑﻘﺴﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ....
2. Barangsiapa yg duduk bersama orang² miskin, Allah akan menambahkan perasaan syukur & ridho atas pemberian Allah...

3. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻜﺒﺮ ﻭﻗﺴﺎﻭﺓ ﺍﻟﻘﻠﺐ....
3. Barangsiapa yg duduk dengan para pemimpin/raja, Allah akan menambahkan perasaan sombong & kerasnya hati....

4. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺠﻬﻞ ﻭﺍﻟﺸﻬﻮﻩ....
4. Barangsiapa yg duduk dengan perempuan, Allah akan menambahkan kebodohan & syahwat.....

5. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻬﻮ ﻭﺍﻟﻤﺰﺍﺡ.....
5. Barangsiapa yg duduk dengan anak² kecil, Allah akan menambahkan lalai & gurau senda.....

6. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﻔﺴﺎﻕ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺠﺮﺃﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻲ ﻭﺍﻹﻗﺪﺍﻡ ﻋﻠﻴﻬﺎ،ﻭﺍﻟﺘﺴﻮﻳﻒ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ.....
6. Barangsiapa yang duduk dengan orang² fasiq, Allah akan menambahkan berani berbuat dosa & kemaksiatan serta mendorongkan diri untuk berbuat maksiat kemudian menunda-nunda akan taubat...

7. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﻏﺒﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺎﻋﺎﺕ....
7. Barangsiapa yg duduk dengan orang² sholeh, Allah akan menambahkan perasaan cinta kepada amalan² keta'atan....

8. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻮﺭﻉ....
8. Barangsiapa yg duduk dengan para ulama', Allah akan menambahkan ilmu & menjauhi perkara haram dan syubhat

* tanbiihul Ghaafiliin
Hujjatul Islam Al-Imam Al-Ghazali ra

KEBENARAN RELATIF ILMU PENGETAHUAN EKSISTING

Ketika sekolah SD, SMP, SMA, S1 dan S2 kita (atau saya) hanya menyerap atau mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah eksis. Saya selalu mencari-cari referensi mengenai dasar dari sebuah ilmu pengetahuan. Apakah mencari dasar dari buku A, buku B, pendapat si A, pendapat Prof B, dsb. Jika kita tidak menemukan dasar acuan atau referensi, maka dinyatakan salah. Semua referensi itu adalah ilmu pengetahuan eksisting.

Semua ilmu pengetahuan yang saya sebut eksisting bisa jadi masih relevan hari ini atau sudah usang karena buku itu ditulis 100 tahun, 30 tahun atau 40 tahun yang lalu. Atau bisa jadi pendapat si A telah terbantahkan oleh pendapat si C pada 10 tahun lalu. Hasil eksperimen C telah diudate dengan hasil eksperimen D, dan seterusnya.

Tiap hari pasti ada update ilmu pengetahuan pada referensi-referensi akademik seperti jurnal, buku, conference paper, research report maupun referensi akademik lainnya. Ada penemuan-penemuan baru dari berbagai bidang. Maka batas ilmu pengetahuan yang sebelumnya berukuran lingkaran kecil (misalnya) maka menjadi terus membesar.

Masih sangat banyak hal-hal di dunia ini yang belum tercover oleh ilmu pengetahuan eksisting. Maka dari itu, ilmu pengetahuan eksisting mengandung kebenaran relatif, bukan kebenaran mutlak. Artinya bahwa kebenaran yang memungkinkan untuk dievaluasi, dikoreksi, dikembangkan dan diupdate oleh kebenaran relatif selanjutnya. Sehingga tidak ada kebenaran mutlak dalam ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan yang dianggap benar hari ini, belum tentu masih dianggap benar esok hari.

Ilmu pengetahuan yang dianggap baru hari ini, bisa jadi sudah usang esok hari

Kalau tidak mau membuka pikiran terhadap kemungkinan update ilmu pengetahuan baru, bersiaplah menuju kejumudan.

Portsmouth, 26 Mei 2015 23:26 BST

Thursday, May 26, 2016

24 PERINGATAN BUAT WANITA YANG MENGAKU BERIMAN !!!

1. Urusan pertama yang ditanyakan pada hari akhirat nanti ialah mengenai shalat dan mengenai urusan suaminya (apakah ia menjalankan kewajibannya atau tidak).

2. Apabila wanita itu lari dari rumah suaminya..maka tidak diterima shalatnya hingga kembali dan menghulurkan tangannya kepada suaminya (meminta ampun)..

3. Perempuan yang memakai bau-bauan (wewangian) kemudian ia keluar melintasi kaum lelaki ajnabi agar mereka tercium bau harumnya..maka dia adalah perempuan zina..dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina..

4. Sebaik-baik wanita ialah tinggal di rumah..tidak keluar kecuali atas urusan yang mustahak...Wanita yang keluar rumah akan dipesonakan oleh iblis..
Sabda Nabi Saw.. “Perempuan itu aurat..maka apabila ia keluar mendongak syaitan memandang akan dia.”..

5. Haram bagi wanita melihat lelaki..sebagaimana lelaki haram melihat wanita yang halal nikah (kecuali dalam urusan menuntut ilmu dan berjual beli)..

6. Diriwayatkan bahwa pada suatu hari ketika Rasulullah Saw bersama isteri-isterinya (Ummu Salamah r.ha. dan Maimunah r.ha.)..datang seorang sahabat yang buta matanya (Ibnu Maktum)..
Rasulullah Saw menyuruh isteri-isterinya masuk ke dalam...Bertanya Ummu Salamah..“Bukankah orang itu tidak dapat melihat kami Ya Rasulullah.. ?”
Rasulullah Saw menjawab..“Bukankah kamu dapat melihatnya.”..

7. Perempuan yang melabuhkan pakaian dalam keadaan berhias (bukan untuk suami dan mahramnya)..adalah seumpama gelap-gulita pada hari Qiamat..tiada Nur baginya..

8. Wanita yang bermasam muka..menyebabkan tersinggung suaminya..
maka wanita itu dimurkai Allah hingga ia bermanis muka dan tersenyum mesra pada suaminya...

9. Tidak boleh seorang isteri mengerjakan puasa sunat kalau suaminya ada di rumah serta tidak mengizinkan dia berpuasa...

10. Hendaklah isteri berpuas hati (ridha) dengan suaminya yang telah dijodohkan oleh Allah..miskin atau kaya..

11. Perempuan tidak berhak keluar dari rumahnya melainkan jika terpaksa(karena sesuatu urusan yang mustahak)..dan ia juga tidak berhak melalui jalan lalu lalang melainkan di tepi-tepinya...

12. Apabila suami memanggil akan isterinya ke tempat tidur..tapi ditolaknya hingga marahlah suaminya..tidur wanita itu dalam laknat malaikat hingga pagi..

13. Wanita-wanita yang menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati suaminya..ia akan mendapat laknat dan kemurkaan Allah..laknat malaikat juga laknat manusia sekalian...

14. Tidak harus seseorang manusia sujud kepada manusia..dan jika diharuskan.. maka akan aku perintahkan semua kaum wanita sujud pada suaminya karena membesarkan dan memuliakan hak-hak suami mereka..''sabda Rasulullah..

15. Wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya..pada hari Qiamat nanti Allah jadikan lidahnya sepanjang 70 hasta..kemudian diikat ke belakang lehernya..

16. “Aku melihat api neraka..tidak pernah aku lihat seperti hari ini..
karena ada pemandangan yang dahsyat di dalamnya...Telah ku saksikan kebanyakan ahli neraka ialah wanita.”..
Rasulullah Saw ditanya.. “Mengapa demikian Ya Rasulullah?”..
Jawab Rasulullah Saw.. “Wanita mengkufurkan suaminya dan mengkufurkan ihsannya...
Jika engkau berbuat baik kepadanya berapa banyak pun dia masih belum merasa berpuas hati dan cukup.”..

17. “Kebanyakan ahli neraka terdiri dari kaum wanita...”
Maka menangislah mereka dan bertanya salah seorang daripada mereka.. “Mengapa terjadi demikian..adakah karena mereka berzina atau membunuh anak atau kafir..?”
Jawab Nabi Saw ..“Tidak..mereka ini ialah mereka yang tidak bersyukur akan nikmat suaminya..sesungguhnya tiap-tiap seorang kamu adalah dalam nikmat suaminya.”..

18. Keadaan wanita 10 kali lipat dari seorang lelaki di dalam neraka dan 2 kali lipat seorang lelaki di dalam syurga...

19. “Kebanyakan wanita itu adalah isi neraka dan kayu api.”..
Hazrat Aishah bertanya,..“Mengapa wahai Rasulullah Saw.?”..
Jawab Rasulullah s.a.w..

1. Karena kebanyakan perempuan itu tidak sabar dalam menghadapi kesusahan.. kesakitan dan cobaan seperti kesakitan melahirkan anak..mendidik anak-anak dan melayani suami serta melakukan kerja-kerja rumah..

2. Tiada memuji (bersyukur) atas kemurahan Allah yang didatangkan melalui suaminya..
(JARANG terdapat perempuan yang mau mengucapkan terima kasih atas pemberian suaminya.)..

3. Sering mengkufurkan (ingkar) terhadap nikmat Allah...
(Contohnya..Apabila terjadi sesuatu pertengkaran..ada isteri yang berkata..sudah 10 tahun menikah tidak memiliki apa apa.)..

4. Gemar bicara perkara yang sia-sia..yang berdosa...
(Contohnya..Bicara mengenai perabot-perabotan rumah yang tidak perlu dan mengumpat.)..

5. Kurang akal dan kurang ilmu pengetahuannya dalam agama..
yaitu mereka sering tertipu atau terpengaruh dengan bujuk rayu lelaki..rekan-rekan.. alam sekeliling dan suasana serta kemewahan lahiriah...

20. Dari Ali bin Abi Talib r.a... Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda..
“Tiga golongan dari umatku akan mengisi neraka jahanam selama 7 kali umur dunia..Mereka itu adalah:”..

- Orang yang gemuk tapi kurus..
- Orang yang berpakaian tetapi telanjang..
- Orang yang alim tapi jahil

Adapun yang gemuk tapi kurus itu adalah..wanita yang sehat tubuh badannya tapi kurang ibadat...

Orang yang berpakaian tapi telanjang adalah..wanita yang cukup pakaiannya tapi tidak taat agama...

Orang yang alim tapi jahil adalah..ulama yang menghalalkan yang haram karena kepentingan peribadi...

21. Asma’ binti Karizah Fazari r.ha..diriwayatkan telah berkata kepada puterinya pada hari pernikahan anaknya itu..
“Wahai anakku..kini engkau akan keluar dari sarang di mana engkau dibesarkan.. Engkau akan berpindah ke sebuah rumah dan hamparan yang belum engkau kenali.. Itulah suami mu..
Jadilah engkau tanah bagi suami mu (taat perintahnya) dan ia akan menjadi langit bagi mu (tempat bernaung)...
Jadilah engkau sebagai lantai agar ia dapat menjadi tiangnya..
Jangan engkau bebani dia dengan berbagai kesukaran..karena itu akan memungkinkan ia meninggalkan mu..
Kalau ia mendekatimu dekatilah ia..dan jika ia menjauhi mu maka jauhilah ia dengan baik...
Peliharalah benar-benar suamimu itu akan hidungnya..pendengarannya..matanya dan lain-lain...
Jangan pula ia mendengar melainkan yang enak..dan janganlah ia melihat melainkan yang indah saja pada dirimu...

22. Pesanan Luqman kepada anaknya..
“Sepanjang hidupku..aku hanya memilih 8 kalimah dari pusaka para Nabi yang lalu Yaitu..”

1. Apabila engkau sedang shalat kepada Allah Swt..maka jagalah baik-baik fikiran mu..

2. Apabila engkau berada di rumah orang lain..maka jagalah pandangan mu..

3. Apabila engkau berada di tengah-tengah majelis (khalayak ramai) maka jagalah lidah mu..

4. Apabila engkau hadir dalam jamuan makan (ke hajatan) maka jagalah perangai mu..

5. Ingat kepada Allah Swt..

6. Lupakan budi baik mu pada orang lain..

7. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadap mu..

8. Ingat kepada mati...

23. Perkara-perkara yang menjadikan wanita itu durhaka pada suaminya seperti tersebut di dalam kitab Muhimmah..

a. Menghalangi suami dari bersuka-suka dengan dirinya..seperti untuk jimak atau menyentuh bagian tubuhnya...

b. Keluar rumah tanpa izin suami..ketika suami ada di rumah atau pun tidak..

c. Keluar rumah karena belajar ilmu yang bukan ilmu Fardhu Ain...

Dibolehkan keluar untuk belajar ilmu Fardhu Ain jika suaminya tidak mampu mengajar..

d. Enggan berpindah (berhijrah) bersama suaminya..

e. Mengunci pintu..tidak membenarkan suami masuk ke rumah ketika suami ingin masuk..

f. Cemberut muka ketika berhadapan dengan suami..

g. Minta talak..

h. Berpaling atau membelakangi suami ketika berbicara..

i. Menyakiti hati suami..dengan perkataan atau perbuatan..

j. Meninggalkan tempat tidur tanpa izin..

k. Membenarkan orang lain masuk ke dalam rumah..sedangkan itu tidak disukai oleh suaminya..

24. Wajib bagi wanita..

a. Mengekalkan malu pada suaminya..

b. Merendahkan (menundukkan) mata ketika berpandangan..

c. Mengikuti kata-kata dan suruhannya jika itu kebaikan..

d. Dengar dan diam ketika suami berkata-kata..

e. Berdiri menyambut kedatangannya..

f. Berdiri menghantarkan jika pergi bekerja..

g. Hadir bersamanya ketika tidur..

h. Memakai bau-bauan yang harum untuk suaminya..

i. Membersihkan dan menghilangkan bau mulut untuk suaminya..

j. Berhias ketika hadirnya..dan tinggalkan hiasan ketika tiadanya..

k. Tiada khianat ketika tiada suaminya..

l. Memuliakan keluarga suaminya..

m. Memandang pemberian suaminya yang kecil sebagai pemberian yang besar dan berharga...

n. Ketahuilah..syurga dan neraka bagi seorang wanita itu bergantung pada ridha atau tidaknya suami padanya...

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khair..
-------------------------------
Insa' Allah Bermanfaat....

Sunday, May 22, 2016

Kagumku saat ini dan dulu

Repost dari Line Prestigeholics
Ini ada tulisan bagus tapi tdk mudah di jalan kan.
Renungan dari Anne Avantie. Pandangan Hidupku "(Untuk pribadi diriku)

Dulu ....
Aku sangat KAGUM pd manusia yang :
» Cerdas,
» Kaya,
» Berhasil dalam Karir,
» Hidup sukses,
»  dan Hebat Dunianya.

Sekarang ...
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dengan :
» Manusia yang Hebat di mata TUHAN,  
» Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan sangat bersahaja.

Dulu ...
Aku memilih MARAH ketika merasa 'Harga Diriku' dijatuhkan oleh orang lain yang 'Berlaku Kasar Kepadaku' dan menyakitiku dengan 'Kalimat-Kalimat Sindiran'.

Sekarang ...
Aku memilih untuk
BANYAK BERSABAR & MEMAAFKAN, Karena aku yakin 'Ada Hikmah Lain'.  yang datang dari mereka ketika aku mampu unt 'Memaafkan & Bersabar'.

Dulu ...
Aku memilih MENGEJAR DUNIA dan 'Menumpuknya' sebisaku....
Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah 'Makan dan Minum' untuk hari ini.

Sekarang ...
Aku memilih untuk BERSYUKUR & BERSYUKUR dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa 'Mengisi Waktuku' hari ini dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfaat 'Untuk Sesamaku'.

Dulu ...
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN
» Orang tua,
» Saudara,
» dan teman-temanku
jika aku berhasil dengan duniaku... Ternyata yang membuat mereka bahagia 'Bukan Itu', melainkan :
» Ucapan,
» Sikap,
» Tingkah,
» dan Sapaanku kepada mereka.

Sekarang ...
Aku memilih untuk 'Membuat Mereka Bahagia' dengan apa yang ada padaku karena aku ingin ke-Manfaat-an ku ditengah-tengah mereka...
(Sebaik-baik Manusia adalah yg Bermanfaat buat Manusia lainnya)

Dulu ...
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA DAHSYAT untuk Duniaku...
Ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-NYA...

Sekarang ...
yang menjadi 'Fokus Pikiran' dan 'Rencana-Rencana' ku adalah Bagaimana agar Hidupku dapat Berkenan di mata TUHAN dan Sesama jika suatu saat nanti diriku dipanggil oleh-NYA.
Semoga bermanfaat ya GBU

Penggalan Inspiratif: Dikutip dari ibu Ainun Habibie

"Mengapa saya tidak bekerja? Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. Namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami kehilangan kedekatan pada anak sendiri?

Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri? Anak saya akan tidak memiliki ibu. Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja?
Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu."

~Jangan biarkan anak-anak mu hanya bersama pengasuh mereka
Bagaimana bila dibantu dg kakek neneknya?

~Sudah cukup rasanya membebani orangtua dengan mengurus kita sejak lahir sampai berumah tangga. Kapan lagi kita mau memberikan kesempatan kepada orangtua untuk penuh beribadah sepanjang waktu di hari tuanya.

Mudah-mudahan ini bisa jadi penyemangat dan jawaban untuk ibu-ibu berijazah yang rela berkorban demi keluarga & anak-anaknya.
Karena ingin Rumah Tangganya tetap terjaga & anak-anak bisa tumbuh dengan penuh perhatian, tidak hanya dalam hal akademik, tapi juga untuk mendidik agamanya, karena itulah sejatinya peran orangtua.

Belajar dari kesuksesan orang-orang hebat, selalu ada pengorbanan dari orang-orang yang berada dibelakangnya, yang mungkin namanya tidak pernah tertulis dalam sejarah. Berbanggalah engkau sang Ibu Rumah Tangga, karena itulah pekerjaan seorang wanita yang paling mulia.

Like n Share 👌

Izin repost cerita dr prestigeholics
Pict edited by Medstories

Pantaskah?

Ada masa kita kelam, dan segera akhiri petualangan kelam kita menjadi cahaya penuh kebaikan | setiap orang punya proses, dan punya cara menuju taubat

Ketika kita sibuk dalam mencari urusan dunia | bahkan sesekali justru makin terjerumus dalam lubang kefanaan | ingatlah, kita jua akan berakhir.

Adakah kita merindu mendekap bersama sanak keluarga, dengan ibu dalam senyuman, dengan ayahanda dalam keramahan, meski di dunia sulit dituangkan.

Maka jadilah juru selamat di akhirat, dengan berprilaku mulia, menawan di hadapan langit, terhormat di bumi, dengan islam, dengan quran, dengan sunnah.

Semua jiwa yang merindu surga, maka tak akan lepas ia menangisi dirinya | sebab kekhawatiran terjerumus dalam maksiat | yang membuat rindu sekedar rindu

Yaa Rasulullah, pantaskah kami dirindu olehmu? Yaa Rasulullah, pantaskah kami menjadi ummat yang kelak berjumpa denganmu di taman Firdaus?

Yaa Rabb, andai kami pernah berliku dan berlinang dosa, sapa jiwa-jiwa kami, terangi dengan jalan yang lurus, agar kami kembali bersua dalam kebenaran.

Sebab, tujuan akhir kita bukan pada dunia. Stasiun pemberhentian yang kekal lagi nikmat, surga, menjadi alasan bagi semua orang untuk tahu indahnya cahaya-Mu.

Jangan menunda waktu, jangan lagi berangan-angan semu demi tujuan dunia,tapi kejarlah akhirat, carilah makrifat, agar kelak mendapat syafaat, agar nanti mendapatkan rahmat.

Line prestigeholics

Pramugari dan Kakek Tua

Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airlines. Karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap harinya hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 17 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.

Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.
Di antara penumpang, saya melihat seorang kakek dari desa merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya.
Pada saat itu saya yang berdiri di pintu pesawat menyambut penumpang.

Kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju, seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minum.
Ketika melewati baris 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut.
Dia duduk dengan tegak dan kaku di tempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.
Kami menanyakan mau minum apa, tetapi dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak.
Kami hendak membantunya meletakkan karung tua di atas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya.
Lalu kami membiarkan duduk dengan tenang.

Menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tenang di tempat duduknya.
Kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit.
Dengan suara kecil dia menjawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah di pesawat boleh bergerak sembarang, takut merusak barang di dalam pesawat.

Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet.
Pada saat menyajikan minum yang ke dua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang sebelahnya dan menelan ludah.
Dengan tidak menanyakannya kami meletakkan segelas minuman teh dimeja dia.
Ternyata gerakan kami mengejutkannya.
Dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah..
Kami mengatakan engkau sudah haus minumlah.

Pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami.
Kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis.
Dia tidak percaya.
Katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan di pinggir jalan.
Dia tidak diladeni malah diusir.

Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil.
Karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minuman kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.

Saat kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.
Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat 3 di Peking.
Anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal di kota akhirnya pindah kembali ke desa.

Sekali ini orangtua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking.
Anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama – sama ke Peking.
Tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal.
Dia bersikeras dapat pergi sendiri.
Akhirnya dengan terpaksa disetujui dengan anaknya.

Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai oleh anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut di tempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri.
Katanya jika ditaruh di tempat bagasi, ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur.
Akhirnya kami membujuknya meletakkan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati – hati dia meletakkan karung tersebut.
Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus.
Tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar.
Saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil, dan meminta saya meletakkan makanannya di kantong tersebut.

Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak.
Dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya.
Kami semua kaget.
Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa, di mata seorang desa menjadi begitu berharga.
Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh di dalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut.
Tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan, tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri.
Perbuatan yang tulus tersebut benar – benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.
Sebenarnya kami menganggap semua hal sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat.
Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut menyembah kami, mengucap terima kasih bertubi – tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai.
Kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak.
Hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tau bagaimana mengucap terima kasih kepada kalian.
Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya.
Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seorang anggota yang bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.
Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam – ragam penumpang saya sudah jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain – lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami.
Kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan.
Hanya menyajikan minuman dan makanan.
Tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya.
Perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya.

Sumber: line prestigeholics

DIBALIK KETIDAKTAHUAN

⛵Nabi NUH belum tahu Banjir akan datang ketika ia membuat Kapal dan ditertawai Kaumnya.

🐏 Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.

🎋Nabi MUSA belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

💝Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLOH dan tanpa berhenti Berharap
yang Terbaik...

💝Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, ALLOH telah menyiapkan Kejutan !

💝SERINGKALI Alloh Berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba2NYA.

💝Jangan kita berkecil hati saat spertinya belum ada jawaban doa...
Karena kadang Alloh mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak duga dan kita tidak suka...

💝Alloh memberikan apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita Inginkan...!!!

💝Lakukan bagianmu saja, dan biarkan
Alloh akan mengerjakan bagianNYA...

Tetaplah Percaya.
Tetaplah Berdoa.
Tetaplah Setia.
Tetaplah meraih RidhoNYA Aamiin ...

Tetap semangat meski dlm kesederhanaan 😘
Salam Bahagia dan selalu tersenyum ..😊 Untuk direnungkan...
📺Nonton Pertandingan bisa 90 menit

📺Nonton serial Film lebih dari 60 menit

📺 Nonton Movie hampir 120 menit

👳Tunaikan Shalat hanya 5 menit saja

🔥Di dalam api neraka jahannam sepanjang hayat

👍 Untuk Akal yang maju !!

💬 Renungkan!

📱 Di LINE 300 Kawan

📱 Di blackberry cukup 200 kawan

☎ Di contacts phone 400 Kawan

🏡 di Kampung 50 Kawan

😔 Dalam Keadaan susah hanya ada 1 kawan.

😢 Dalam Jenazah mu, Hanya keluargamu saja yang mengurusi.

😭 Dalam Kubur hanya kau sendirian.

Jangan anggap Aneh kenyataan ini.. 💬

Sebab memang seperti ini lah kenyataan Hidup..

🌴 Pada Hakikat nya :
"Tidak ada yang dapat memberikan kemanfaatan bagi mu kecuali Shalat mu"

🍃Duduk setelah salam dari shalat yang telah di wajibkan adalah waktu yang paling mulia sebab Pada waktu itu Turun Rahmat Allah Azza wajalla.

🍂Jangan tergesa-gesa berdiri, Bacalah Istigfar, bertasbih lah, Baca ayat Al Qur'an dan jangan Lupa bahwa sesungguhnya engkau berada dalam jamuan dzat yang maha Rahman Azza wa jalla.

فإذا فرغت فانصب والى ربك فارغب

🌾 Apabila kamu telah selesai sholat, kerjakanlah pekerjaan lainnya dengan bersungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

💭LANGKAH MENUJU SYURGA💭

Langkah ini membuat aku kagum hingga aku pilih untuk aku bagikan kepada orang yang aku cintai.

🌼 Ada Lima perkara, kita semua pasti inginkan serta berusaha untuk mendapatkan nya.

1. Wajah yang menarik
2. duit yg byk
3. sehat dan kuat
4. anak-anak yang patuh  dan sukses
5. Tidur nyenyak tanpa Obat penenang

🌾 Hal itu Mudah kita peroleh.. hanya butuh waktu 15 menit saja.

Bagaimana caranya... 💬

قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
من ترك صلاة الفجر فليس في وجهه نور

✔ 1. Nabi bersabda : Barangsiapa yang tinggalkan shalat Subuh maka wajah nya tak akan ada cahaya

ومن ترك صلاة الظهر فليس في رزقه برگة

✔ 2. Barangsiapa yang Tinggalkan shalat Dzuhur niscaya Tak ada keberkahan dalam rezeki nya.

ومن ترك صلاة العصر فليس في جسمه قوة

✔ 3. Barangsiapa yang tinggalkan shalat asar niscaya tak ada kekuatan dalam jasad nya.

ومن ترك صلاة المغرب فليس في أولاده ثمرة

✔ 4. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Magrib niscaya tak ada buah hasil yang boleh di petik dari anak-anak nya.

ومن ترك صلاة العشاء فليس في نومه راحة’’’’

✔ 5. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Isya' tak ada kenyamanan dalam tidur nya.

🌿 Tahu kenapa Kalimat La ilaha Illallaah tidak sampai menggerakkan bibir jika di ucapkan

🍃 Sebab ini adalah Rahmat dari Allaah kpd kita supaya jika maut menghampiri dengan mudah ia menyebutkan kalimat itu.

🌴 Mudah-mudahan tangan yang mengirim dan menyebarkan ini kelak tidak sulit untuk melafadzkan kalimat La ilaha Illallaah
Disempetin utk membaca yaa.

Sumber: Facebook

Menghancurkan Peradaban

Ketika orang-orang Cina zaman kuno dulu ingin hidup dalam kondisi aman, mereka membangun tembok Cina yang sangat besar.
Mereka berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya karena tinggi sekali.

Akan tetapi,100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga kali perperangan besar.
Pada setiap kali perperangan, angkatan darat musuh tidak butuh menghancurkan tembok atau memanjatnya untuk menerobos masuk.
Tapi cukup bagi mereka setiap kali perang menyogok penjaga pintu gerbang, kemudian mereka masuk melalui pintu.

Perhatian orang Cina di zaman itu disibukkan dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia.
Membangun manusia seharusnya dilakukan sebelum membangun apapun.
Dan itulah yang dibutuhkan oleh bangsa kita sekarang ini.

"Apabila anda ingin menghancurkan peradaban sebuah umat, minimum ada tiga cara untuk melakukannya:

1. Hancurkan tatanan keluarga.
2. Hancurkan pendidikan.
3. Hancurkan keteladanan dari orang-orang yang jadi panutan dan ulama.

Untuk menghancurkan keluarga caranya dengan mengikis peranan Ibu. Misalnya
Jadikan mereka malu menjalani peran sebagai Ibu rumah tangga.

Untuk menghancurkan pendidikan caranya; jangan jadikan para pendidik dosen,  guru besar sebagai orang yang penting dalam masyarakat.
Kurangi penghargaan terhadap mereka, hingga para pelajar mahasiswa meremehkan mereka

Untuk menghancurkan keteladanan, rusak akhlak para ulama,  cerdik pandai dan orang-orang yang ditokohkan dalam masyarakat. Hingga tidak ada lagi orang pintar yang patut dipercayai. Tidak ada orang yang mendengarkan perkataannya, apalagi meneladani perbuatan dan sifatnya.

Apabila Ibu-Ibu rumah tangga yang punya kesadaran sudah hilang, para guru dosen Professor yang ikhlas lenyap, dan para ulama, cerdik pandai panutan sudah sirna, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi dengan nilai-nilai luhur bangsa ini ?

Saat itulah kehancuran bangsa akan terjadi sekalipun tubuhnya dibungkus oleh pakaian mewah, bernaung di bangunan nan megah dan dibawa dengan kendaraan yang super wah

Sumber: GDI Facebook

Kisah Seorang Dokter

Sejak pulang dari itikaf di masjid selama tiga  hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yang berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah.

Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.

Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah.

“Obat tidak dapat menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.

Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.

Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.

Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.

Yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah.”

Dia-pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.

Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia selalu bertanya.

“Bapak sebelum kesini sudah izin dulu kepada Allah?” atau “Sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?” atau “Sudah lapor dulu kepada Allah?"

Jika dijawab belum (kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan shalat dua rakaat di tempat yang telah disediakan

Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama. “Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan”.

Ajaib! banyak pasien yang sembuh.

Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi “Yakin” yang diberikan beliau, menjadi sehat.

Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar orang tsb untuk shalat dua rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat.

Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?
Dr. Agus katakan, bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yang gersang karena jauh dari Allah.

Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, namun batinnya pun terobati.

Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Quran, Wudhu, Shalat, Do'a dan tawakal pada Allah.

Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus dioperasi.

Selain “Yakin”, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalau bisa shalat dua rakaat, berdoa, berdzkir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan.

Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya.

Ada juga pasien yang ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut mengamalkan sunnah makan dan sunnah di dalam WC. Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis-habis kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih.

Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.

Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan berisiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda, bahwa “Sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yang memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien”.

Enam bulan berikutnya seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.

Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin:  sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya.

“Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, kamu bersedia?”

Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
“Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak,” ucapnya lirih. Ia shalat lama sekali, sepertinya ini shalat dia yang paling khusyu'.

Pelan, terdengar dia terisak-isak menangis dalam doanya.
------
Demikian mudah-mudahan kisah yang di bagikan membawa banyak manfaat, Silahkan di SHARE..!

Dr Agus Thosin, SpJP praktek di RSAI Bandung

Setiap sore sd malam, beliau juga praktek di JayaAbadi Buah Batu.

By: Kumpulan Pitutur Kyai

28 DAWUH KH. MAIMOEN ZUBAIR

Berikut adalah sebagian dawuh Mbah Maimoen Zubair yang sempat saya kumpulkan sewaktu ngaji:

1. "Sampeyan sekolah model apapun, seng penting ojo ninggalno ngaji." (Anda sekolah yang bagaimanapun, terpenting jangan tinggalkan ngaji).

2. "Dzurriyatur Rasul kebanyakan tak terlihat, maka jangan menjelek-jelekkan orang Islam."

3. "Kulo gadah (punya) guru namine (namanya) KH. Abdullah bin Nuh. Beliau kalau mau mengajar harus muthalaah dahulu, padahal beliau sangat alim."

4. "Wong koq neng omah terus kaprahe ora sehat, mulane sekali-kali refreshing." (Umumnya orang yang kebanyakan di rumah itu tidak sehat, maka sesekali perlu refreshing).

5. "Kelompok yang menguasai dataran tinggi Golan maka akan menguasai dunia. Seperti yang terjadi saat ini, Yahudi sekarang yang menguasai dataran itu."

6. "Wong iku kudu duwe jiwa Nasionalis." (Orang itu harus punya jiwa Nasionalis).

7. "Jangan mengatakan negara Uni Soviet itu komunis. Pemerintahannya saja yang komunis. Karena dulu Uni Soviet itu terdiri dari banyak daerah seperti Uzbekistan, Turkmenistan, dll. yang mayoritas Muslim. Dan banyak ulama besar lahir di sana seperti Imam Bukhari, Imam Samarkandi, dll. Cuma Rusia yang non-Muslim."

8. "Setelah shalat Shubuh jangan tidur lagi, karena bisa menyebabkan faqir."

9. "Kalau kamu ditanya alamat oleh seseorang jawablah dengan alamat desamu, jangan kotamu dulu. Karena ulama-ulama itu bangga dengan desanya."

10. "Kiai iku kudu iso moco kitab kosongan." (Kiai itu harus bisa membaca kitab kuning gundul).

11. "Ora kudu pinter bercakap-cakap bahasa Arab. Seng kudu iku biso moco tulisan Arab lan paham." (Tidak harus pandai bercakap bahasa Arab. Yang harus adalah bisa membaca tulisan Arab dan paham).

12. "Syaikh Ihsan Jampes iku ngalim, iso ngarang kitab Sirajut Thalibin. Ngalime koyo ngono tapi ngomong-ngomong Arab gak patek lancar." (Syaikh Ihsan Dahlan Jampes Kediri itu alim, mampu mengarang kitab Siraj ath-Thalibin. Beliau yang begitu alimnya saja dalam percakapan bahasa Arab kurang begitu lancar).

13. "Wong wareg iku angel ngalime." (Orang yang kenyang itu sulit menjadi alim).

14. "Gusti Allah ojo mbok tuntun." (Allah Swt. jangan didikte).

15. "Wong seng apik iku wong seng ora berubah waktu seneng utowo susah." (Orang yang baik itu orang yang tidak berubah sewaktu suka ataupun susah).

16. "Al-Quran keterangane kadang dibolan-baleni. Mulane wong koq bosen karo al-Quran berarti lemah imane." (Al-Quran keterangannya terkadang diulang-ulang. Maka, jika ada orang yang bosan terhadap al-Quran pertanda lemah imannya).

17. خير الامور وسط # حب التناهي غلط . "Yang terbaik dalam segala sesuatu adalah yang moderat (pertengahan) # Sedangkan suka pada penghinaan adalah suatu kesalahan."

18. "Nek arep ngomong ojo waktu jengkel." (Kalau mau berbicara jangan di saat marah).

19. "Orang yang kamu ikuti itu kudu seng pinter agomo (harus yang pandai agama/seorang ulama).

20. "Kanjeng Nabi walaupun sebagian paman-pamane kafir lan mungsuhi (memusuhi), tetapi Beliau (Saw.) tetap bersilaturahim pada mereka."

21. "Kudu biso moco (harus bisa baca kitab) Fathul Mu'in lan Fathul Qarib."

22. "Biso parek karo Allah iku dengan bil ilmi wattaqwa." (Bisa dekat dengan Allah itu dengan ilmu dan ketakwaan).

23. "Ora do iso moco kitab koq arep gawe Khilafah." (Tidak bisa baca kitab kuning koq mau membuat/mendirikan Khilafah!).

24. "Ora usah sombong, seng kurikulum ben kurikulum, pancen wes wayahe. Seng penting Sampeyan ngaji." (Tidak usah sombong, yang memakai sistem kurikulum biarkan saja dipakai, memang sudah waktunya. Yang penting Anda ngaji).

25. "Wong-wong sholeh walaupun faqir mereka tetep nyaman seperti Syaikh Abil Hasan asy-Syadzili."

26. "Apik-apike ke-futuh iku melek dalu karo moco kitab kerono Allah Ta'ala." (Terbukanya hati (futuh) itu paling baiknya terjaga di malam hari sambil baca kitab dengan ikhlas).

27. "Omah nek dinggoni sholat sunnah jembar rizqine." (Rumah jika dipakai untuk shalat sunnah maka rizkinya luas).

28. "Duwe anak iku apike jumlahe sedengan, yo ora akeh yo ora sitik. Mergo Kanjeng Nabi pernah ditakoi sahabat tentang urip susah. Nabi jawabe: كثرت العيال وقلة المال. (Punya anak sebaiknya berjumlah yang cukup/sedang, tidak banyak juga tidak sedikit. Karena Nabi pernah ditanya oleh sahabat tentang hidup susah, maka jawab Nabi Saw.: "Banyak anak sedikit rizki/harta.").

Number: Facebook

KEMOCENG : Renungan Murid Seorang Guru

“Kyai, maafkanlah saya yang telah memfitnah pak  kyai dan ajarkan saya sesuatu yang bisa menghapuskan kesalahan saya ini.” Aku berusaha menjaga lisanku, tak ingin  sedikitpun menyebarkan kebohongan dan menyinggung perasaan kyai.

Kyai Husain terkekeh. “Apa kau serius?” Katanya.

Aku menganggukkan kepalaku dengan penuh keyakinan. “Saya serius, Kyai. Saya benar-benar ingin menebus kesalahan saya.”

Kyai Husain terdiam beberapa saat. Ia tampak berfikir. Aku sudah membayangkan sebuah doa yang akan diajarkan Kyai Husain kepadaku, yang jika aku membacanya beberapa kali maka Allah akan mengampuni dosa-dosaku. Aku juga membayangkan sebuah laku, atau tirakat, atau apa saja yang bisa menebus kesalahan dan menghapuskan dosa-dosaku. Beberapa jenak kemudian, Kyai Husain mengucapkan sesuatu yang benar-benar di luar perkiraanku. Di luar perkiraanku—

“Apakah kau punya sebuah kemoceng di rumahmu?” Aku benar-benar heran Kyai Husain justru menanyakan sesuatu yang tidak relevan untuk permintaanku tadi.

“Maaf, Kyai?” Aku berusaha memperjelas maksud kyai Husain.

Kyai Husain tertawa, seperti kyai Husain yang biasanya. Diujung tawanya, ia sedikit terbatuk. Sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, ia menghampiriku, “Ya, temukanlah sebuah kemoceng di rumahmu,” katanya.

Tampaknya Kyai Husain benar-benar serius dengan permintaannya. “Ya, saya punya sebuah kemoceng di rumah, Kiai. Apa yang harus saya lakukan dengan kemoceng itu?”

Kyai Husain tersenyum.

“Besok pagi, berjalanlah dari rumahmu ke pondokku,” katanya, “Berjalanlah sambil mencabuti bulu-bulu dari kemoceng itu. Setiap kali kau mencabut sehelai bulu, ingat-ingat perkataan burukmu tentang aku, lalu jatuhkan di jalanan yang kau lalui.”

Aku hanya bisa mengangguk. Aku tak akan membantahnya. Barangkali maksud kyai Husain adalah agar aku merenungkan kesalahan-kesalahanku. Dan dengan menjatuhkan bulu-bulunya satu per satu, maka kesalahan-kesalahan itu akan gugur diterbangkan waktu…

“Kau akan belajar sesuatu darinya,” kata kyai Husain. Ada senyum yang sedikit terkembang di wajahku.

***

Keesokan harinya, aku menemui Kyai Husain dengan sebuah kemoceng yang sudah tak memiliki sehelai bulupun pada gagangnya. Aku segera menyerahkan gagang kemoceng itu pada beliau.

“Ini, Kyai, bulu-bulu kemoceng ini sudah saya jatuhkan satu per satu sepanjang perjalanan. Saya berjalan lebih dari 5 km dari rumah saya ke pondok ini. Saya mengingat semua perkataan buruk saya tentang Kiai. Saya menghitung betapa luasnya fitnah-fitnah saya tentang Kiai yang sudah saya sebarkan kepada begitu banyak orang. Maafkan saya, kyai. Maafkan saya…”

Kyai Husain mengangguk-angguk sambil tersenyum. Ada kehangatan yang aku rasakan dari raut mukanya. “Seperti aku katakana kemarin, aku sudah memaafkanmu. Barangkali kau hanya khilaf dan hanya mengetahui sedikit tentangku. Tetapi kau harus belajar seusatu…,” katanya.

Aku hanya terdiam mendengar perkataan Kyai Husain yang lembut, menyejukkan hatiku.

“Kini pulanglah…” kata Kyai Husain.

Aku baru saja akan segera beranjak untuk pamit dan mencium tangannya, tetapi Kiai Husain melanjutkan kalimatnya, “Pulanglah dengan kembali berjalan kaki dan menempuh jalan yang sama dengan saat kau menuju pondokku tadi…”
Aku terkejut mendengarkan permintaan kyai Husain kali ini, apalagi mendengarkan “syarat” berikutnya: “Di sepanjang jalan kepulanganmu, pungutlah kembali bulu-bulu kemoceng yang tadi kaucabuti satu per satu. Esok hari, laporkan kepadaku berapa banyak bulu yang bisa kau kumpulkan.”

Aku terdiam. Aku tak mungkin menolak permintaan Kyai Husain.

“Kau akan mempelajari sesuatu dari semua ini,” tutup Kyai Husain.

***

Sepanjang perjalanan pulang, aku berusaha menemukan bulu-bulu kemoceng yang tadi kulepaskan di sepanjang jalan. Hari yang terik. Perjalanan yang melelahkan. Betapa sulit menemukan bulu-bulu itu. Mereka tentu saja telah tertiup angin, atau menempel di sebuah kendaraan yang sedang menuju kota yang jauh, atau tersapu ke mana saja ke tempat yang kini tak mungkin aku ketahui.

Tapi aku harus menemukan mereka! Aku harus terus mencari ke setiap sudut jalanan, ke gang-gang sempit, ke mana saja!

Aku terus berjalan.

Setelah berjam-jam, aku berdiri di depan rumahku dengan pakaian yang dibasahi keringat. Nafasku berat. Tenggorokanku kering. Di tanganku, kugenggam lima helai bulu kemoceng yang berhasil kutemukan di sepanjang perjalanan.

Hari sudah menjelang petang. Dari ratusan yang kucabuti dan kujatuhkan dalam perjalanan pergi, hanya lima helai yang berhasil kutemukan dan kupungut lagi di perjalanan pulang. Ya, hanya lima helai. Lima helai.

***

Hari berikutnya aku menemui Kyai Husain dengan wajah yang murung. Aku menyerahkan lima helai bulu kemoceng itu pada Kyai Husain. “Ini, Kyai, hanya ini yang berhasil saya temukan.” Aku membuka genggaman tanganku dan menyodorkannya pada Kyai Husain.

Kyai Husain terkekeh. “Kini kau telah belajar sesuatu,”katanya.

Aku mengernyitkan dahiku. “Apa yang telah aku pelajari, Kyai?” Aku benar-benar tak mengerti.

“Tentang fitnah-fitnah itu,” jawab kyai Husain.

Tiba-tiba aku tersentak. Dadaku berdebar. Kepalaku mulai berkeringat.

“Bulu-bulu yang kaucabuti dan kaujatuhkan sepanjang perjalanan adalah fitnah-fitnah yang kausebarkan. Meskipun kau benar-benar menyesali perbuatanmu dan berusaha memperbaikinya, fitnah-fitnah itu telah menjadi bulu-bulu yang beterbangan entah kemana. Bulu-bulu itu adalah kata-katamu. Mereka dibawa angin waktu ke mana saja, ke berbagai tempat yang tak mungkin bisa kau duga-duga, ke berbagai wilayah yang tak mungkin bisa kauhitung!”

Tiba-tiba aku menggigil mendengarkan kata-kata Kiai Husain. Seolah-olah ada tabrakan pesawat yang paling dahsyat di dalam kepalaku. Seolah-olah ada hujan mata pisau yang menghujam jantungku. Aku ingin menangis sekeras-kerasnya. Aku ingin mencabut lidahku sendiri.

“Bayangkan salah satu dari fitnah-fitnah itu suatu saat kembali pada dirimu sendiri… Barangkali kau akan berusaha meluruskannya, karena kau benar-benar merasa bersalah telah menyakiti orang lain dengan kata-katamu itu. Barangkali kau tak tak ingin mendengarnya lagi. Tetapi kau tak bisa menghentikan semua itu! Kata-katamu yang telah terlanjur tersebar dan terus disebarkan di luar kendalimu, tak bisa kau bungkus lagi dalam sebuah kotak besi untuk kau kubur dalam-dalam sehingga tak ada orang lain lagi yang mendengarnya. Angin waktu telah mengabadikannya.”
“Fitnah-fitnah itu telah menjadi dosa yang terus beranak-pinak tak ada ujungnya. Agama menyebutnya sebagai dosa jariyah. Dosa yang terus berjalan diluar kendali pelaku pertamanya. Maka tentang fitnah-fitnah itu, meskipun aku atau siapapun saja yang kau fitnah telah memaafkanmu sepenuh hati, fitnah-fitnah itu terus mengalir hingga kau tak bisa membayangkan ujung dari semuanya. Bahkan meskipun kau telah meninggal dunia, fitnah-fitnah itu terus hidup karena angin waktu telah membuatnya abadi. Maka kau tak bisa menghitung lagi berapa banyak fitnah-fitnah itu telah memberatkan timbangan keburukanmu kelak.”

Tangisku benar-benar pecah. Aku tersungkur di lantai.
“Astagfirulloh hal-adzhim… Astagfirullohal-adzhim…
Astagfirulloh hal-adzhim…”
Aku hanya bisa terus mengulangi istighfar. Dadaku gemuruh. Air mata menderas dari kedua ujung mataku.

“Ajari saya apa saja untuk membunuh fitnah-fitnah itu, Kyai. Ajari saya! Ajari saya! Astagfirulloohal-adzhim…” Aku terus menangis menyesali apa yang telah aku perbuat.

Kyai Husain tertunduk. Beliau tampak meneteskan air matanya.“ Aku telah memaafkanmu setulus hatiku, Nak,” katanya, “Kini, aku hanya bisa mendoakanmu agar Allah mengampunimu, mengampuni kita semua. Kita harus percaya bahwa Allah, dengan kasih sayangnya, adalah zat yang maha terus menerus menerima taubat manusia… Innallooha tawwaabur-rahiim...”

Aku disambar halilintar jutaan megawatt yang mengguncangkan batinku! Aku ingin mengucapkan sejuta atau semiliar istighar untuk semua yang sudah kulakukan! Aku ingin membacakan doa-doa apa saja untuk menghentikan fitnah-fitnah itu!

“Kini kau telah belajar sesuatu,” kata Kyai Husain, setengah berbisik. Pipinya masih basah oleh air mata, “Fitnah-fitnah itu bukan hanya tentang dirimu dan seseorang yang kau sakiti. Ia lebih luas lagi. Demikianlah, anakku, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
( sumber : anonim )

Hormatilah dan hargailah  gurumu.

Friday, May 20, 2016

"MASUK SURGA ITU NGGAK PENTING..!"[Think Different Ala Cak Nun]

"MASUK SURGA ITU NGGAK PENTING..!"
[Think Different Ala Cak Nun]
INGAT : Tulisan ini khusus untuk para GENTHO (begundal), mereka yang sedang berproses mencari kebenaran Tuhan.
Yang mengaku Alim atau ahli ibadah atau Ustad minggir dulu, nanti dulu, jangan Komen.
Jangan berharap ada dalil-dalil dari Syekh Zulkifli Jabal Syueb Sanusi (embuh sopo kui? - Gak tau siapa Itu ?). Monggo.
BEBERAPA tahun belakangan marak 'SEDEKAH AJAIB' yang sering digiatkan oleh itu, Si Ustad 'nganu'. Cak Nun hanya mengingatkan, "SEDEKAH itu dalam rangka BERSYUKUR, berbagi rejeki & kebahagiaan, BUKAN dalam rangka MENCARI REJEKI. Ingat itu!
Kalau Anda mengharapkan kembalian berlipat-lipat dari sedekah, itu bukan sedekah, tapi dagang! Paham?"
Beliau tidak mengecam juga, lha wong taraf imannya masih segitu kok.
Kalau menyedekahkan uang, sepeda motor, mobil, rumah, helikopter atau apa pun, ya wis, kasihkan saja, titik! Setelah itu Jangan Berharap Apa-apa. Walau kita yakin akan dibalas dengan berlipat ganda, tapi ketidaktepatan dalam niat menjadikan sedekah bukan lagi sedekah, melainkan sekedar jual beli. Sedekahnya sudah bagus, tapi janji Tuhan jangan pernah dijanjikan oleh manusia, nggak boleh!
Banyak orang beribadah yang masih salah niat gara-gara manut omongan si motivator sedekah. Naik haji/umroh biar dagangannya lebih laris. Sholat Duha biar diterima jadi PNS, biar duit banyak, biar jadi milyarder biar dihormati orang. Ibadah itu dalam rangka bersyukur, titik! Menangislah pada Tuhan tapi bukan berarti jadi cengeng. Nabi dalam sholatnya menangis, tapi sebenarnya itu adalah menangisi. Beda antara menangis dan menangisi. Kalau menangis itu kecenderungan untuk dirinya sendiri, tapi kalau menangisi itu untuk selain dirinya : orangtua, anak, istri, kakek, nenek, saudara, sahabat dan seterusnya.
Ada seorang pedagang miskin yang dagangannya nggak laku, dia sabar dan ikhlas : "kalau memang saya pantasnya miskin, dagangan saya nggak laku, saya ikhlas, manut ae, yang penting Tuhan ridho sama saya." Malah keikhlasan seperti ini yang langsung dijawab oleh Tuhan dengan rejeki berlimpah yang tak disangka-sangka datangnya.
Tapi kalau kita yang ditimpa sial, dagangan nggak laku, biasanya langsung mewek : "Ya Tuhan kenapa saya kok mlarat, miskin, dagangan gak laku, gak bisa beli montor, gak bisa beli mobil, aku salah apa sih..!???" Waaahh..., malaikat langsung gregeten, nampar mukamu : "Oalaaaaah.., cengeng byanget kamu ya...!!!"
Iman seseorang memang tidak bisa distandarisasi. Tiap orang mempunyai kapasitas iman yang berbeda.
Makanya kalau jadi imam harus paham makmumnya. Makmumnya koboi tapi bacaan imamnya panjang-panjang disamakan dengan anak pesantren. Akhire makmumnya di belakang nggerundel, gak ihklas.
Cak Nun mengingatkan, usahakan berbuat baik jangan sampai orang tahu. Kalau bisa jangan sampai orang tahu kalau kita sholat. Lebih ekstrim lagi, jangan sampai Tuhan tahu kalau kita sholat (walau itu nggak mungkin). Pokoknya lakukan saja apa yang diperintahkan dan jauhi yang dilarang-Nya, titik! Itu adalah sebuah bentuk keikhlasan, tanpa pamrih yang luar biasa. Sudah suwung, sudah nggak perduli dengan iming-iming imbalan pahala, yang penting Tuhan ridho, nggak marah pd kita.
Motong rambut atau kuku nggak harus nunggu hari Jum'at. Lha wong paling pingin ML aja kok ya harus nunggu malam Jum'at, Ni gimana sih? Itulah kita, tarafnya masih kemaruk (serakah) pahala. Nggak ada pahala, nggak ibadah. Ini jangan diartikan meremehkan Sunnah Rosul. Pikir sendiri!
"Surga itu nggak penting..!" kata Cak Nun suatu kali. Tuhan memberi bias yang bernama surga dan neraka. Tapi kebanyakan manusia hanya kepincut pada surga. Akhirnya mereka beribadah tidak fokus kepada Tuhan. Kebanyakan kita beribadah karena ingin surga dan takut pada neraka. Kelak kalau kita berada di surga, bakalan dicueki oleh Tuhan. Karena dulu sewaktu di dunia cuma mencari surga, nggak pernah mencari Tuhan. Kalau kita mencari surga belum tentu mendapatkan Tuhan. Tapi kalau kita mencari Tuhan otomatis mendapatkan surga. Kalau nggak dikasih surga, terus kita kost dimana???
"Cukup sudah, jangan nambah file di kepalamu tentang surga dan neraka. Fokuskan dirimu hanya pada Tuhan. Karena sebenarnya orang yang berada di surga adalah orang yang mencari Tuhan. Dzat yang sangat layak dicintai di atas segala makhluk dan alam semesta..." kata Cak Nun

Sengkarut Regulasi Dosen

MASDAR HILMY 19 Mei 2016

Mengharapkan kiprah dosen di pentas akademik dunia dalam proses produksi ilmu pengetahuan dan teknologi, pada konteks saat ini nyaris merupakan kemustahilan. Mengapa demikian?


Di antara banyak faktor, keterbelengguan dosen terhadap berbagai hal ”remeh-temeh” yang bersifat administratif-birokratis adalah penyebab utama. Saat ini banyak regulasi dosen yang saling tumpang tindih, menegasikan, dan ujung-ujungnya mengancam produktivitas dosen. Banyaknya regulasi itu ternyata tidak ekuivalen dengan tingkat produktivitas ilmiah mereka.

Diketahui dari situs olahan publikasi ilmiah Scimago (Scimagojr.com) yang mengukur tingkat produktivitas ilmiah di 239 negara sejak 1996-2014, Indonesia menempati peringkat ke-57, dengan jumlah publikasi 32.355. Di level ASEAN, Indonesia masih kalah dibandingkan dengan Malaysia (peringkat ke-36 dengan jumlah publikasi 153.378), Singapura (peringkat ke-32 dengan publikasi 192.942), dan Thailand (peringkat ke-43 dengan publikasi 109.832).Indonesia hanya menang dari Vietnam (peringkat ke-66), Laos (137), Kamboja (124), Myanmar (142), Brunei (130), dan Timor- Leste (204).

Tidak memampukan

Berbagai regulasi yang mengatur kinerja dosen pada awalnya mungkin dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dosen. Ada UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP No 37/2009 tentang Dosen, dan PP No 53/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Belum lagi berbagai peraturan di bawah UU dan PP, seperti peraturan menteri dan peraturan dirjen.

Meski demikian, alih-alih dapat membuat dosen produktif dan inovatif, berbagai regulasi tersebut justru menjadi semacam intervensi negara terhadap dosen yang menyandera dan membelenggu kreativitas akademik.

Sebagai contoh, ketentuan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagaimana diatur dalam PP No 37/2009, seperti ”kotak kecil” yang memaksa setiap dosen masuk ke dalam skema tersebut, tanpa melihat keunggulan, talenta, dan keistimewaan masing-masing individu.

Demikian juga ketentuan jam kerja PNS berdasarkan PP No 53/2010 yang mengharuskan dosen berstatus PNS masuk kantor sesuai jam kerja. Contoh-contoh itu mengerdilkan dan tidak memiliki daya ungkit (enabler) untuk mendongkrak produktivitas akademik dosen ke jenjang internasional.

Dalam konteks ini, Azyumardi Azra (2016) dalam sebuah tulisannya ( POLITIK PENDIDIKAN TINGGI ) menyebut fenomena kehidupan akademik perguruan tinggi (PT) saat ini sebagai ”kolonialisasi dan birokratisasi kampus”. Dia merasa PT sekarang berada di bawah cengkeraman rezim administrasi-cum-birokrasi yang tidak memampukan seluruh potensi dosen.

Bahkan, dalam banyak kesempatan, Azra menyatakan kekecewaannya terhadap intervensi negara untuk mendisiplinkan dosen melalui mekanisme kehadiran pada jam kerja (finger print). Selama regulasi dosen masih berputar-putar pada aspek birokratis dan administratif (administrative-heavy), jangan harap PT kita dapat menjadi kampus-kampus kelas dunia.

Keluar dari kotak

Mengatasi situasi di atas, saya menawarkan alternatif solusi sebagai berikut. Pertama, pemerintah harus membuat adendum terhadap PP No 53/2010 tentang PNS agar dosen dikecualikan dari PNS kebanyakan. Dosen tidak semestinya diperlakukan sama dengan PNS lain, seperti pegawai pemerintah provinsi, kabupaten/ kota atau petugas kesehatan yang jam kerjanya ditentukan secara kaku, ketat, dan mekanistik.

Jika PNS lain memiliki jam dan lokasi kerja yang sama dan konstan, tidak demikian halnya dengan dosen. Kinerja dosen tidak ditentukan layanan akademik dalam bentuk mengajar semata, melainkan meneliti, membimbing mahasiswa, dan menulis karya ilmiah. Pada kenyataannya, dosen sering kali menyelesaikan tugas-tugas akademiknya di luar jam kerja atau pada hari libur.

Kedua, mengeluarkan dosen dari skema PNS dan digantikan dengan skema kontrak (tenureship), tetapi dengan hak-hak yang sama dengan PNS, seperti jaminan kesehatan dan pensiun sebagaimana telah diterapkan di banyak PT kelas dunia. Dengan skema semacam ini, dosen bisa berkonsentrasi pada tugas-tugas akademiknya sebagai produsen ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, skema semacam ini dapat menciptakan sense of competitiondi kalangan dosen untuk melahirkan berbagai terobosan dan inovasi ilmiah.

Mobilitas horizontal

Skema semacam itu juga memungkinkan dosen melakukan mobilitas horizontal di berbagai kampus yang disukainya. Jika dosen merasa jenuh dengan kondisi kampus tempat dia mengajar, dia bisa saja keluar dan melamar ke universitas lain yang dipilihnya. Di tempat barunya dia bisa membangun impian karier akademis yang lebih menjanjikan ketimbang tempat yang lama.

Berbeda dengan skema tenureship, skema PNS cenderung menciptakan ”zona nyaman” yang justru memalaskan dosen. Dalam kondisi semacam ini, mobilitas karier akademik dosen cenderung statis dan pragmatis karena posisinya telah aman.

Ketiga, menghilangkan aturan- aturan yang bersifat penyeragaman dan membuka seluas-luasnya diversifikasi peran dosen di PT. Selama ini dosen tidak bisa bergerak leluasa di luar kerangka tridarma (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat). Ketentuan tridarma bersifatone-size-fits-all, berlaku sebagai ”kolam kecil” yang cenderung menyeragamkan bakat dan minat akademik dosen yang seharusnya bervariasi.

Di PP No 37/2009, misalnya. Besaran beban (SKS) pengajaran, penelitian, dan pengabdian bahkan telah diseragamkan. Bagaimana mungkin seorang dosen dapat leluasa melakukan tugas- tugas akademiknya dalam kerangka sempit yang begitu membelenggu?

Penyeragaman di atas tidak ditemukan di PT berkelas dunia. Universitas cenderung mencari talenta-talenta terbaik di bidangnya dengan membuka seluas-luasnya bagi masuknya sumber daya unggul yang akan memberinya nilai tambah.

Di sejumlah PT terkemuka di dunia, seseorang disebut sebagai staff member(baca: dosen) jika dia menjalankan salah satu dari fungsi berikut ini: (1) mengajar saja; (2) meneliti dan menulis saja; (3) mengajar dan menulis dengan komposisi tidak seragam; (4) menjadi unsur pimpinan; dan (5) petugas proyek (project manager) yang hanya mencarikan peluang kerja sama dan bisnis yang dapat menambah pundi- pundi revenueuniversitas.

Otonomi vs intervensi

Di atas itu semua, seluruh regulasi semestinya mengapresiasi segala bentuk keunikan dan kekhasan pengembangan keilmuan di PT sebagai sebuah institusi yang otonom. Otonomi kampus tidak boleh diintervensi kebijakan-kebijakan negara yang dapat mengerdilkan prestasi akademik dosen. Otonomi kampus merupakan harga mati sebagaimana telah diamanatkan UU No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, terutama pada Bagian Kedua, Paragraf 1, Pasal 8, Ayat (1), (2), dan (3).

Yang jadi persoalan adalah bahwa berbagai kebijakan negara untuk ”mendisiplinkan” kehidupan kampus—termasuk para dosennya—sering kali menjadi intervensi yang kontraproduktif dalam proses produksi ilmu pengetahuan dan teknologi di PT.

Selama kebijakan negara terhadap kehidupan kampus didorong oleh semangat ”mendisiplinkan”, jangan harap PT kita akan berperan maksimal dalam menghasilkan berbagai terobosan dan inovasi ilmiah bertaraf internasional.

MASDAR HILMY,GURU BESAR ILMU-ILMU SOSIAL DAN WAKIL DIREKTUR PASCASARJANA UIN SUNAN AMPEL

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Mei 2016, di halaman 7 dengan judul “Sengkarut Regulasi Dosen”.

Monday, May 16, 2016

Tuk Seseorang yang Kucintai

Tuhan, tak salah kan jika aku harus menangisi ketakutan ini???

Aku takut mencintainya terlalu dalam, hingga aku benar-benar tak bisa belajar bagaimana caranya melepaskan dia. Atas lukaku, atas dukaku, atas air mataku, atas kecewaku, atas apa pun ynag mengatasnamakan aku.

Kau tidak bersalah, bagaimana pun itu, biarlah semua ini yang bertanggung jawab adalah aku. Bahagia, tugasmu hanya itu.

Kau tidak perlu mencemaskan aku.
Selama kau baik-baik saja, keadaanku pun sama.

Biarlah lukaku disembuhkan oleh waktu.
Begitu juga dengan rindu.
Karena aku sadar, ada hal-hal yang memang tidak bisa dipaksakan oleh kehendakku, terlebih atasmu.

Andai kau tahu. Aku mencintaimu bahkan lebih hebat dari bayanganmu sendiri. Aku menyayangimu dengan setulus-tulusnya hati. Namun sayangnya kau menutup diri. Kau lebih memilih lari pergi dari sini.

Saat ini, hal terbaik yang bisa kuberi adalah mendoakanmu. Karena hanya dengan ini aku bisa menyentuhmu.

Dan saat ini aku mengerti alasan Tuhan menciptakan air mata. Karena selain waktu, air matalah yang akan menyembuhkan luka-luka.

Ingatlah..
Di hatikulah sebenar-benarnya kau ada dan di denyut nadikulah sebenar-benarnya kau hidup.

Kunamai kau dengan bintang yang di langit.
(Nara sumber : ‪#‎Penakecil‬ )

Nah sobat, Walaupun mungkin sekarang cinta yang Anda jalani itu mengundang air mata di pipi Anda, namun Anda perlu percaya karena cinta itu akan membuat Anda bahagia suatu saat nanti, karena Tuhan tidak akan mungkin membiarkan Hambanya dalam keterpurukan hidup jika dia mau berusaha.

Yang memang harus pergi pasti menemukan jalannya sendiri, yang seharusnya kembali pasti menemukan jalannya kesini. Tak akan ada yang bisa tersesat, dalam hati.

Sumber: line prestigeholics

Thursday, May 5, 2016

BUNGKUS ATAU ISI?

Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia dan menjemukan bila Anda hanya menguras pikiran untuk mengurus "bungkus" saja dan mengabaikan "isi".
Maka, bedakanlah apa itu "bungkus" dan apa itu "isi".

"Rumah indah" hanya bungkusnya,
"keluarga bahagia" itu isinya.
"Pesta pernikahan" hanya bungkusnya, "cinta kasih, pengertian, dan tanggung jawab" itu isinya.

"Ranjang mewah" hanya bungkusnya, "tidur nyenyak" itu isinya.
"Kekayaan" itu hanya bungkusnya,
"hati yang gembira" itu isinya.
"Makan enak" hanya bungkusnya,
"gizi, energi, dan sehat" itu isinya.

"Kecantikan dan ketampanan" hanya bungkusnya, "kepribadian dan hati" itu isinya.
"Bicara" itu hanya bungkusnya, "kenyataan" itu isinya. "Buku" hanya bungkusnya; "pengetahuan" itu isinya.

"Jabatan" hanya bungkusnya,
"pengabdian dan pelayanan" itu isinya.
"Pergi ke tempat ibadah" itu bungkusnya, "melakukan ajaran agama" itu isinya.
"Kharisma" hanya bungkusnya,
"karakter" itu isinya.
"Rejeki" itu hanya bungkusnya, "keberkahan" itu isinya.
Utamakanlah isinya, namun rawatlah bungkusnya.
Gamelan KiaiKanjeng

Emha Ainun Najib

Berbagi kebahagiaan

#Sebuah cerita dr group sebelah, semoga kita bisa mencontohnya.

Ada seorang sahabat, Hasan namanya, dia punya “kebiasaan” yg menurut saya agak langka.

Kalau beli sesuatu dari pedagang kecil, dia tidak mau menawar, malah sering kalau ada uang kembalian, selalu diberikan pd pedagang nya.

Pernah suatu hari saya ikut naik mobilnya, mampir di SPBU.
Dia berkata kpd Petugas SPBU : "Tolong diisi Rp 95 rb saja".

Sang petugas merasa heran, dan bertanya: “Tidak sekalian Rp 100 rb saja pak ?”
“Gak apa2, isi saja Rp 95 rb”, balas Hasan.

Selesai diisi bensin, Hasan memberikan uang Rp 100 rb. Sang petugas pun memberikan uang kembalian 5 rb.

Hasan berkata: “Gak usah, ambil saja kembaliannya.”
Sang petugas SPBU seperti tidak percaya. Ia pun berucap: “Wahh, Terima kasih Pak.." Senyumnya mengembang senang.

Saya tertegun dengan perilaku Hasan dan juga petugas tersebut.

Di dalam perjalanan, saya bertanya : “Sering melakukan hal seperti itu?”

Hasan menjawab: “Saya khan tidak mungkin bisa mengikuti semua perintah Allah. Jadi saya lakukan hal-hal kecil yg bisa saya lakukan, yg penting konsisten. Orang itu yg perlu kita bantu."

Rasanya saya tidak akan jatuh miskin jika setiap mengisi bensin bersedekah 5 ribu pada mereka. Uang 5 ribu itupun tdk akan membuat dia kaya tapi yg jelas sedikit membuat hatinya bahagia.

Saya tertegun, rupa nya ini yg sering para 'bijak' sampaikan, bahwa :
"Hiduplah tiap hari seperti matematika":
1. Mengalikan (x) kegembiraan,
2. Mengurangi (-) kesedihan,
3. Menambahkan (+) semangat,
4. Membagi (:) kebahagiaan,dan
5. Meng-quadratkan kasih sayang antar sesama.

احب الاعمال الى الله تعالى ادومها وان قل

Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yg continue walaupun sedikit.

Ternyata,
Bahagia itu Dekat, Bahagia itu Mudah, Bahagia itu Sederhana......

Have a great day😘😘

Pesan indah dari Ustazd Arifin Ilham

Pesan indah dari Ustazd Arifin Ilham...💥💐

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Assalamualaikum
Wr. Wb...
Selamat pagi sahabatku...

Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat & yang sekejap untuk hidup yang panjang....💥💐

Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup...

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT....
Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup, tapi mati adalah awal
cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan....

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah....

Pertama,

Tahajjud ....
karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya...💥💐

Kedua,

membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari... Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman...💥💐

Ketiga,

Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh...
Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah...💥💐

Keempat,

jaga shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha...💥💐

Kelima,

jaga sedekah setiap hari...
Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari...💥💐

Keenam

jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu... Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya
Allah”....💥💐

Ketujuh,

amalkan istighfar setiap saat...
Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah...💥💐

Smga bermanfaat