Friday, February 19, 2016

JANGAN PERNAH MERASA LEBIH BAIK DARIPADA ORANG KAFIR APALAGI KEPADA SESAMA MUSLIM

Nasehat mulia dari hamba mulia Sultan Aulia Syeikh Abdul Qadir Al Jailani.

🔹اذالقيت احدا من الناس رايت الفضل له عليك، وتقول: عسى ان يكون عند الله خيرا مني وارفع درجة .

Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu, “Mungkin kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.”

🔹فان كان صغيرا قلت: هذا لم يعص الله وانا قد عصيت فلا شك انه خير مني.

Jika bertemu anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu;“Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepadaNya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku.”

وان كان كبيرا قلت: هذا قد عبد الله قبلى.

Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah dalam hatimu;“Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku.”

🔹وان كان عالما قلت: هذا اعطىي ما لم ابلغ ونال ما لم انل وعلم ما جهلت وهو يعمل بعلمه.
Jika bertemu dengan seorang yang berilmu, maka ucapkanlah dalam hatimu;“Orang ini memperoleh kurnia yang tidak akan kuperolehi, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku.”

🔹وان كان جاهلا قلت: هذا عصى الله بجهل وانا عصيته بعلم ولا ادري بما يختم لى او بما يختم له .

Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah dalam hatimu;“Orang ini bermaksiat kepada Allah kerana dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepadaNya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak.

🔹وان كان كافرا قلت: لا ادري عسى ان يسلم فيختم له بخيرالعمل وعسى ان اكفر فيختم لي بسؤالعمل .

Jika ketemu orang kafir, maka katakanlah dlm hatimu; "Aku tdk tau apa yg akan terjadi, bisa jadi dia memeluk islam dan mengakhiri hidupnya dgn perbuatan baik, sedang aku justru berbuat kafir dan mengakhiri hidupku dgn perbuat buruk."

Nashoihul-'Ibad . Darul Kutub Al Islami.

Sunday, February 7, 2016

Mari Bersyukur

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa itulah kamu tumbuh.

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu. Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih. Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan.

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut.

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif. Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu.

Manisnya Permen Masih Terasa Di Lidah

Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. Seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu. Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu membantunya kembali berbaring. Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki tua itu sudah bisa ditinggal.

Suatu ketika perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata, “Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak. Sungguh beruntung ya, Pak.”

Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Dengan nada sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia adalah salah seorang anak saya. Ia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami. Dulu sekali, saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun menghiburnya, dan membelikan permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dengannya.

Kemudian ketika ia tahu kalau saya dan istri hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk memastikan kami baik-baik saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa saya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan.

Saya pun pernah bertanya padanya, ‘Nak, mengapa engkau menyusahkan diri untuk mengurus kami?’ Sambil tersenyum anak itu menjawab, ‘Manisnya permen masih terasa di mulut saya, Pak.’”

Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula dari Sang Pencipta. Maka, jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan untuk membantu orang yang perlu bantuan. Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan ikhlas karena hukum Tuhan tidak pernah salah. Apa yang kita tanam pasti akan kembali kepada kita pula, bahkan berkelimpahan