Monday, May 20, 2013

Security : Steganografi

Steganografi (steganography) adalah ilmu dan seni untuk menyembunyikan informasi rahasia (hiding message) sedemikian rupa sehingga keberadaan (eksistensi) informasi rahasia tersebut  tidak terdeteksi oleh indera manusia. Untuk mengimplementasikan teknik steganografi dibutuhkan dua properti: wadah penampung dapat berupa image, audio, video dan teks serta data rahasia yang akan disembunyikan. Steganografi merupakan pengembangan dari teknik kriptografi. Jika pada kriptografi data yang telah disandikan (ciphertext) tetap dapat dilihat dengan jelas, maka dengan teknik steganografi ciphertext dapat disembunyikan sehingga pihak ketiga tidak mengetahui keberadaannya secara kasap mata. 

Ada dua kecenderungan yang digunakan untuk mengimplementasikan algoritma steganografi: yang pertama adalah metode yang bekerja dalam domain spasial yaitu dengan cara mengubah karakteristik yang diinginkan pada file itu sendiri dan yang kedua adalah metode yang bekerja dalam domain transform yaitu melakukan serangkaian perubahan dengan media pembawa sebelum melakukan penyembunyian informasi tersebut, untuk memilih daerah terbaik yang dapat menggunakan Diskrit Cosine Transform DCT[2], Wavelet Transform yang digunakan. Algoritma yang bekerja pada domain transformasi memiliki keamanan yang lebih kuat dan lebih tahan terhadap serangan, sedangkan algoritma yang bekerja pada domain spasial lebih sederhana dan lebih cepat prosesnya.  
Dalam penyembunyian data rahasia ke dalam citra digital akan mengakibatkan perubahan kualitas citra tersebut, dan criteria yang harus diperhatikan dalam penyembunyian informasi rahasia adalah :

Fidelity. Penyembunyian informasi rahasia pada sebuah image tidak mengalami perubahan yang significant pada file pembawanya. Serta harus dapat menyembunyikan informasi rahasia tanpa diketahui oleh pihak ketiga.

Robustness. Informasi rahasia setelah disembunyikan harus tahan terhadap semua operasi yang dilakukan pada image pembawa misalnya cropping, rotasi dan operasi operasi yang lain.  Bila pada citra pemabawa  dilakukan operasi  – operasi pengolahan citra maka informasi rahasia tersebut tidak rusak dan dapat diungkap kembali.

Recovery. Informasi rahasia yang disembunyikan harus dapat dikembalikan dan dapat dibaca  kembali (reveal). Karena tujuan steganography adalah penyembunyian informasi rahasia, dan jika suatu saat ingin dikebalikan kebentuk asalnya maka harus bisa diambil kebali

Untuk mengimplementasikan steganography banyak metode yang bisa digunakan dan metode  yang paling sederhana adalah metode modifikasi LSB (Least Significant Bit Modification) yang bekerja pada domain spasial, yaitu dengan mengganti satu bit trakhir pada setiap pixel file penampungnya atau image pembawanya. Namun algoritma ini memiliki kelemahan salah satu kelemahannya adalah terbatasnya kapasitas informasi rahasia yang akan disembunyikan yaitu 1/8 ukuran file penampungnya, serta kurang tahannya terhadap serangan dan mudah untuk dikembalikan atau merecoovery pesan rahasianya.

Contoh 
Bit informasi   : 1 1 0 1
Bit pembawa  : 01101100 01101100 01111101 11001101 
Bit hasil          : 01101101 01101101 01111100 1100110

Semoga Bermanfaat
Ach. Khozaimi #Kuliah

No comments:

Post a Comment