Ad Hoc On Demand Distance Routing (AODV) (Perkins, Belding-Royer, & Das, 2003) merupakan protocol
yang paling banyak digunakan dan dikembangkan, berbagai macam problem
terus menerus diperbaiki pada protocol ini, protocol routing AODV merupkan
salah satu protocol routing reaktif artinya protocol ini hanya akan di
setup ketika ada permintaan untuk mengirim data, Algoritma AODV berjalan secara
dinamis, self-starting, dan routing
multihop.
Pada AODV terdapat tiga buah pesan utama yang
digunakan untuk proses pembentukan jalur routing dan pemeliharaan jalur routing
yaitu : route request (RREQ), route replay(RREP) dan route
error(RERR) (Lee & Gerla, 2000) . Format dari ketiga
pesan tersebut bisa dilihat pada Gamabr 1, Gambar 2 dan Gambar 3, setiap pesan
kontrol AODV memiliki panjang 32 bit dengan rincian seperti terlihat pada
masing-masing gambar ketiga pesan tersebut berikut ini.
Format Route Request AODV (Corson & Macker, 1999)
Format Route Replay AODV (Corson & Macker, 1999)
Format Route Error AODV (Corson & Macker, 1999)
Pembentukan
Route
Proses pembentukan route pada protocol routing
AODV yaitu dengan menggunakan dua pesan yaitu dengan menggunakan route
request (RREQ) dan route reply (RREP) (Perkins, Belding-Royer, & Das, 2003) . Ketika node sumber
menginginkan suatu rute menuju node tujuan tetapi belum mempunyai rute yang
benar, maka source node akan menginisialisasi route discovery process
untuk menemukan rute ke node tujuan dengan langkah-langkah berikut :
- Node sumber akan mem-broadcast paket RREQ menuju node tetangganya. RREQ paket berisi source address, destination address, hop counter, source and destination sequence number, dan broadcast ID. Nilai Broadcast ID akan bertambah satu setiap suatu source node mengirimkan RREQ yang baru dan digunakan sebagai identifikasi sebuah paket RREQ.
- Jika node yang menerima RREQ memiliki informasi rute menuju node tujuan, maka node tersebut akan mengirim paket RREP kembali menuju source node. Tetapi jika tidak memiliki informasi rute maka node tersebut akan mem-broadcast ulang RREQ ke node tetangganya setelah menambahkan nilai hop counter.
- Node yang menerima RREQ dengan nilai source address dan broadcast ID yang sama dengan RREQ yang diterima sebelumnya akan membuang RREQ tersebut. Source sequence number digunakan oleh suatu node untuk memelihara informasi yang valid mengenai reverse path (jalur balik) menuju ke source node. Pada saat RREQ mengalir menuju node tujuan yang diinginkan, dia akan menciptakan reverse path menuju ke node, setiap node akan membaca RREQ dan mengidentifikasi alamat dari node tetangga yang mengirim RREQ tersebut.
- Ketika node tujuan atau node yang memiliki informasi rute menuju destination menerima RREQ maka node tersebut akan membandingkan nilai destination sequence number yang dia miliki dengan nilai destination sequence number yang ada di RREQ.
- Route replay (RREP) akan dikirim menuju source node apabila nilai destination sequence number yang ada di node lebih besar atau sama dengan nilai yang ada di RREQ , namun jika lebih besar maka akan dibroadcast kembali ke node tetangganya.
- Intermediate node yang menerima RREP akan mengupdate informasi time out (masa aktif rute) jalur yang telah diciptakan. Informasi rute source ke destination akan dihapus apabila waktu time out-nya habis.
Ilustrasi proses
pembentukan rute pada AODV dengan menggunakan pesan RREQ dan RREP dapat dilihat
pada Gambar 4 saat broadcast RREQ serta Gambar 5 pada saat node tujuan
mengirim RREP.
Pemeliharaan
Route
Setiap node pada Ad Hoc On
Demand Distance Routing (AODV) bertanggung jawab untuk memelihara informasi
rute yang telah disimpan di dalam routing table-nya. Pada saat
pengiriman data apabila terjadi perubahan topologi yang mengakibatkan suatu
node tidak dapat dituju dengan menggunakan informasi rute yang ada pada routing table, maka suatu node akan
mengirim pesan route error (RRER)
ke node tetangganya dan node tetangganya akan mengirim kembali RRER yang sama
ke node tetangga yang lain, dan begitu
seterusnya hingga menuju source node .Setiap node yang memperoleh
RRER ini akan menghapus informasi yang mengalami error di dalam routing
table-nya. Kemudian source node akan melakukan route discovery process kembali apabila rute tersebut masih
diperlukan.
#Thesis
#Thesis
No comments:
Post a Comment