Monday, July 8, 2013

Security : Radio Frequency Identification (RFID)


RFID pada awal pembuatannya bertujuan untuk mengantikan barcode pada suply chains, hal ini dilakukan karena RFID dapat dibaca secara wireles dan juga dapat menyimpan lebih banyak menyimpan informasi ketimbang barcode, selain itu RFID juga memiliki kinerja yang jauh lebih baik ketimbang barcode.

RFID tag adalah transponder kecil yang dapat menerima query dari reader dengan cara mengirim serial secara wireless, ini berarti RFID dapat dibaca dan dipindai tanpa diketahu oleh yang memegangnya.

Sejarah Singkat RFID
RFID pertama kali diterapkan atau digunakan oleh militer british, hal ini bertujuan untuk melakukan identifikasi mana kawan dan yang mana lawan pada perang dunia kedua. namun kemudian RFID mulai dikomersilkan atau dijual kepada perusahaan-perusahaan komersil. Aplikasi komersil RFID pertama adalah "Electronic Article Surveillance" (EAS). tujuuannya adalah untuk menanggulangi pencurian produk di super market, dengan meletakkan tag RFID singel bit, dan ketika konsumen keluar toko maka alarm akan berbunyi jika tag ini belum di unset dari sistem komputer, karena pada bagian pintu terdapat alat pemindai RFID yang bertugas untuk memeriksa barang yang keluar dari toko, apakah barang dg RFID tertentu sudah di unset/bayar atau tidak.

Perkembangan selanjutnya RFID mulai merambah pada alat pembayaran, salah satunya adalah untuk pembayaran toll di Norway dan US, ini terjadi pada tahun  80an. dengan teknologi ini pengendara mobil tidak perlu berhenti saat melewati pintu toll karena pengendara telah memiliki akun yang dilengkapi oleh RFID yang jika melewati pintu toll maka saldo akun secara otomatis dikurangi/terpotong.

Teknologi RFID
sama seperti teknologi lainnya, transponders (tag) RFID memiliki susunan, yang menyusun kecanggihannya yaitu :
                1. Micro chip
                2. Antenna
                3. Case
                4. Battery (for active tags only)

Ukuran RFID sangat dipengaruhi oleh ukuran antena, semkin besar ukuran antena maka semakin besar ukurannya, namun akan semakin jauh jarak pindainya, begitu pula sebaliknya, jika ukuran antena kecil maka ukurannya kucil pula, namun juga diiringi oleh semakin kecilnya jarak pindainya. atau dengan kata lain bentuk dan ukuran antena sangat tergantung dari frequensi [jangkauan pindai] yang digunakan oleh tag.

Energy Sources
RFID ada yang memiliki/ membutuhkan energy atau battery namun ada pula RFID yang sama sekali tanpa disertai power energy atau battery. Tipe RFID dibedakan menjadi tiga berdasarkan kaitannya dengan power or energy:
                1. Passive
                2. Semi-passive
                3. Active

Passive tag tidak memiliki power sendiri atau tanpa power energy, Tipe RFID ini  sangat tergantung pada reader untuk memkbangkitkan kerjanya, selain itu tipe RFID ini bentuknya sangat kecil dan murah, namun demikian jangkauan RFID tipe ini hanya antara 2 mm sampai beberapa meter saja. keuntungan tipe TRFID ini adalah  unlimited life kareena tidak mengandung internal power.

Semi passive tag memiliki internal power yang membuat micro chip selalu on, tag ini memiliki banyak kelebihan yaitu: pertama  query yang dapat dilakukan oleh RFID tipe lebih banyak dan lebihcepat, kedua antena dari tipe RFID ini hanya digunakan untuk transfer data ke reader/pemindai sehingga jangkauannya lebih jauh karena antena tidak digunakan untuk passive power.

Active tag sama dengan semi-passive yang memiliki internal power, tapi di sini digunakan untuk mensuply micro chip dan generate sinyal pada antena. active tag mengirim sinyal tanpa adanya query dari reader yg disebut dengan beacons, jangkauannya bisa puluhan meter dan masa hidupnya 5 tahun. [sepertinya e-ktp menggunakan jenis ini :-)]

Frequency Bands
RFID tags dipasang pada tiga  frequency:
                1. Low frequency (LF, 30 - 500kHz)
                2. High frequency (HF, 10 - 15MHz)
                3. Ultra high frequency (UHF, 850 - 950MHz, 2.4 - 2.5GHz, 5.8GHz)

Low Frequency digunakan oleh tag RFID yang lebih murah dari Frequency yg lebih tinggi. tipe ini cukup untuk aplikasi biasa. namun dengan jangkauan yang lebih dekat. The most common frequencies used for low frequency tags are 125 - 134.2 kHz and 140 -148.5 kHz.

High frequency memiliki lebih banyak rate transfer data dan jangkauan yang lebih jauh, namun dengan harga yang lebih mahal tentunya.

Ultra high frequency ( UHF ) memiliki jangkauan yang paling jauh ketimbang yang lain, untuk passive tag jangkauannya berkisar antara 3-6 meter. dan 30+ meter untuk tag active. tag ini paling mahal, namun dengan jangkauan yang lebih jauh. transfer rate sangat cepat sehingga baik digunakan untuk barang bergerak dengan kecpatan tinggi. tag ini paling banyak digunakan untuk aplikasi toll. frequencies yang biasa digunakan adalah 868MHz (Europe), 915MHz (USA), 950MHz (Japan), and 2.45GHz

LF dan HF sudah berlisensi dan dapat digunakan diseluruh dunia, sedangkan UHF berbeda untuk setiap negara tergantung ijin dan kebijakan setiap negara yang bersangkutan.

Refrensi : A Survey Paper on Radio Frequency IDentification (RFID) Trends.

Semoga bermanfaat
Ach Khozaimi #kuliah

No comments:

Post a Comment