RFID pada awal pembuatannya bertujuan untuk mengantikan
barcode pada suply chains, hal ini dilakukan karena RFID dapat dibaca secara
wireles dan juga dapat menyimpan lebih banyak menyimpan informasi ketimbang
barcode, selain itu RFID juga memiliki kinerja yang jauh lebih baik ketimbang
barcode.
RFID tag adalah transponder kecil yang dapat menerima query
dari reader dengan cara mengirim serial secara wireless, ini berarti RFID dapat
dibaca dan dipindai tanpa diketahu oleh yang memegangnya.
Sejarah Singkat RFID
RFID pertama kali diterapkan atau digunakan oleh militer
british, hal ini bertujuan untuk melakukan identifikasi mana kawan dan yang
mana lawan pada perang dunia kedua. namun kemudian RFID mulai dikomersilkan
atau dijual kepada perusahaan-perusahaan komersil. Aplikasi komersil RFID
pertama adalah "Electronic Article Surveillance" (EAS). tujuuannya
adalah untuk menanggulangi pencurian produk di super market, dengan meletakkan
tag RFID singel bit, dan ketika konsumen keluar toko maka alarm akan berbunyi
jika tag ini belum di unset dari sistem komputer, karena pada bagian pintu
terdapat alat pemindai RFID yang bertugas untuk memeriksa barang yang keluar
dari toko, apakah barang dg RFID tertentu sudah di unset/bayar atau tidak.
Perkembangan selanjutnya RFID mulai merambah pada alat
pembayaran, salah satunya adalah untuk pembayaran toll di Norway dan US, ini
terjadi pada tahun 80an. dengan
teknologi ini pengendara mobil tidak perlu berhenti saat melewati pintu toll
karena pengendara telah memiliki akun yang dilengkapi oleh RFID yang jika
melewati pintu toll maka saldo akun secara otomatis dikurangi/terpotong.
Teknologi RFID
sama seperti teknologi lainnya, transponders (tag) RFID
memiliki susunan, yang menyusun kecanggihannya yaitu :
1.
Micro chip
2.
Antenna
3. Case
4.
Battery (for active tags only)
Ukuran RFID sangat dipengaruhi oleh ukuran antena, semkin
besar ukuran antena maka semakin besar ukurannya, namun akan semakin jauh jarak
pindainya, begitu pula sebaliknya, jika ukuran antena kecil maka ukurannya
kucil pula, namun juga diiringi oleh semakin kecilnya jarak pindainya. atau
dengan kata lain bentuk dan ukuran antena sangat tergantung dari frequensi
[jangkauan pindai] yang digunakan oleh tag.
Energy Sources
RFID ada yang memiliki/ membutuhkan energy atau battery
namun ada pula RFID yang sama sekali tanpa disertai power energy atau battery.
Tipe RFID dibedakan menjadi tiga berdasarkan kaitannya dengan power or energy:
1.
Passive
2.
Semi-passive
3.
Active
Passive tag tidak memiliki power sendiri atau tanpa
power energy, Tipe RFID ini sangat
tergantung pada reader untuk memkbangkitkan kerjanya, selain itu tipe RFID ini
bentuknya sangat kecil dan murah, namun demikian jangkauan RFID tipe ini hanya
antara 2 mm sampai beberapa meter saja. keuntungan tipe TRFID ini adalah unlimited life kareena tidak mengandung
internal power.
Semi passive tag memiliki internal power yang membuat
micro chip selalu on, tag ini memiliki banyak kelebihan yaitu: pertama query yang dapat dilakukan oleh RFID tipe
lebih banyak dan lebihcepat, kedua antena dari tipe RFID ini hanya digunakan
untuk transfer data ke reader/pemindai sehingga jangkauannya lebih jauh karena
antena tidak digunakan untuk passive power.
Active tag sama dengan semi-passive yang memiliki
internal power, tapi di sini digunakan untuk mensuply micro chip dan generate
sinyal pada antena. active tag mengirim sinyal tanpa adanya query dari reader
yg disebut dengan beacons, jangkauannya bisa puluhan meter dan masa hidupnya 5
tahun. [sepertinya e-ktp menggunakan jenis ini :-)]
Frequency Bands
RFID tags dipasang pada tiga
frequency:
1. Low
frequency (LF, 30 - 500kHz)
2. High
frequency (HF, 10 - 15MHz)
3.
Ultra high frequency (UHF, 850 - 950MHz, 2.4 - 2.5GHz, 5.8GHz)
Low Frequency digunakan oleh tag RFID yang lebih murah dari
Frequency yg lebih tinggi. tipe ini cukup untuk aplikasi biasa. namun dengan
jangkauan yang lebih dekat. The most common frequencies used for low frequency
tags are 125 - 134.2 kHz and 140 -148.5 kHz.
High frequency memiliki lebih banyak rate transfer data dan
jangkauan yang lebih jauh, namun dengan harga yang lebih mahal tentunya.
Ultra high frequency ( UHF ) memiliki jangkauan yang paling
jauh ketimbang yang lain, untuk passive tag jangkauannya berkisar antara 3-6
meter. dan 30+ meter untuk tag active. tag ini paling mahal, namun dengan
jangkauan yang lebih jauh. transfer rate sangat cepat sehingga baik digunakan
untuk barang bergerak dengan kecpatan tinggi. tag ini paling banyak digunakan
untuk aplikasi toll. frequencies yang biasa digunakan adalah 868MHz (Europe),
915MHz (USA), 950MHz (Japan), and 2.45GHz
LF dan HF sudah berlisensi dan dapat digunakan diseluruh
dunia, sedangkan UHF berbeda untuk setiap negara tergantung ijin dan kebijakan
setiap negara yang bersangkutan.
Refrensi : A Survey Paper on Radio Frequency IDentification
(RFID) Trends.
Semoga bermanfaat
Ach Khozaimi #kuliah
No comments:
Post a Comment